JANGAN MENAMBAH RACUN DALAM TUBUH ANDA, SAATNYA BERHENTI MENGKONSUMSI OBAT-OBAT KIMIA SEKARANG JUGA...

Kamis, 11 Juni 2015

Perbedaan Kompres Dingin dan Kompres Panas

Memang selalu ada hikmah didalam setiap peristiwa dan kejadian, begitupun yang dirasakan oleh admin website ini setelah mengalami musibah jatuh dari plafon rumah (kurang lebih ketinggian 3,5m - 4m). Setelah kejadian itu jadi semakin tahu dan paham perbedaan dan manfaat dari kompres baik dingin maupun panas.
Sahabat etalasedhiya pada tahu kan apa itu kompres?
Kompres merupakan salah satu cara yang populer untuk meredakan rasa sakit. Bahkan, sekarang juga diproduksi kompres instan sekali pakai untuk meredakan demam. Umumnya ada dua macam pilihan kompres yaitu kompres panas dan dingin. 
Sering kali kita bingung ketika menghadapi suatu masalah kesehatan, apakah perlu dikompres dingin atau panas? Tentu tidak gampang memilih antara dua pilihan ini. Bila salah pilih, malah membuat sakit atau penyakitnya bertambah berat. Jadi bagaimana sebaiknya? Pilih kompres dingin atau kompres panas?

Yuk cari tau dengan membaca ulasan berikut ini….

Jenis kompres apa yang digunakan untuk menurunkan panas? Kompres panas (maksud panas disini tentunya bukan dengan menggunakan air yg sangat panas, tapi air hangat, red) merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang bernama hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat dari kompres tadi, sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan suhu tubuh kita. Nah, bukannya turun demamnya, malah tambah parah, kan? Jadi, fungsi kompres panas tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. Oya, suhu yang disarankan untuk kompres panas adalah 40-50ยบ C.

Selain untuk menurunkan demam, kompres panas juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada saat cedera.  Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka. Kompres panas ini dapat digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam. Kompres panas juga dapat digunakan buat cewek- cewek yang tengah mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan kompres panas pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di perut pada orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.
Sementara itu, untuk cedera atau luka baru, gunakan kompres dingin. Kompres dingin berguna untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada luka yang mengalami peradangan. Suhu dingin akan menyebabkan pembuluh darah mengalami vasokonstriksi, yaitu menyempitnya pembuluh darah menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar. Akibat vasokonstriksi ini, maka aliran darah pada daerah yang bengkak akan berkurang sehingga perdarahan dan memar yang menyebabkan bengkak pun berkurang. Kompres selama 20 menit dapat membantu meregangkan dan menenangkan bagian tubuh yang mengalami cedera. Nah begitulah, beda kondisi, beda pula kompresnya.
Semoga dengan artikel ini sahabat etalasedhiya tidak bingung dan salah lagi dalam menentukan jenis pilihan kompres.

dikutip dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls