Anda mungkin masih bimbang, dengan kadar pemberian madu pada bayi atau balita Anda. Beberapa pengunjung web ini sering menanyakan secara offline maupun online kepada kami tentang amannya memberikan madu pada bayi terutama bayi di bawah satu tahun.
Permasalahan pemberian madu untuk anak di bawah 1 tahun ini memang masih kontroversial. Menurut penelitian modern yang baru-baru ini dilakukan, madu asli (yang diambil langsung dari sarang lebah tanpa diolah lagi) ternyata mengandung kuman clostridium botulinum yang dibawa oleh kaki-kaki tawon. Bakteri ini memproduksi zat beracun yang bisa menyebabkan penyakit botulisme pada bayi.
Penyakit jenis keracunan makanan ini akan mengganggu sistem saraf bayi dan bisa berakibat fatal. Bayi yang kurang dari 1 tahun masih membangun daya kekebalan tubuhnya. Pada bayi, bakteria baik di saluran cerna belum selengkap orang dewasa. Padahal, bakteria baik ini bisa mengatasi spora botulisme dan mencegahnya berkembang biak. Sehingga, secara otomatis tidak akan terjadi pembentukan zat beracun yang berbahaya tersebut. Tapi, kasus keracunan itu sendiri memang jarang terjadi karena tidak semua madu mengandung bakteri tersebut. Karena itu, tidak heran bila banyak orang tua memberikan madu pada bayinya tanpa pernah terjadi efek negatif apapun.
Nah, bagaimana menyikapinya?
Saya pribadi, dengan berbagai pengalaman seputar madu yang sungguh ajaib, percaya bahwa madu sangat aman dikonsumsi oleh berbagai kalangan, meski ia bayi sekalipun. Karena khasiat madu sendiri telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)
Tidak ada pengecualian untuk bayi dalam tafsir ataupun hadits yang menjelaskannya. Jalan amannya, berikan untuk bayi dan balita madu sesuai dosis yang dianjurkan.
Sebuah kisah keajaiban madu yang mungkin perlu Anda tahu:
Seorang bayi mengalami cacat pada matanya saat lahir. Matanya itu menonjol keluar, ada semacam tumor pada matanya. Tentunya, karena usianya kurang dari 3 bulan, tidak bisa dilakukan operasi terhadapnya.
Lalu, sambil menunggu saatnya operasi, nenek si bayi dengan telaten memberikan madu untuk bayi tersebut. Setiap jam, madu dioleskan tipis-tipis di sekitar mata dan juga diminumkan setelah sebelumnya dicairkan dulu dengan air.
Anda tahu hasilnya? Mata bayi tersebut berangsur masuk, tidak lagi menonjol ke luar. Saat diperiksa secara medis, tumor yang tadinya ada ternyata sudah tidak ada lagi. Padahal, usia bayi itu kurang dari 3 bulan!
Cerita ini saya dapatkan dari ibu saya yang memang biasa menangani pengobatan secara herbal dan tradisional. Beliau pun menuturkan, saat saya bayi, beliau sering memberikan madu pada saya. Sehingga, pada saat itu saya memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan paling jarang sakit.
Dan pengalaman saya sendiri, 2 orang anak saya kasih madu walad honey dari umur 6 bulan setelah ASI ekslusif, alhamdulillah perkembangannya bagus dan jarang sakit. Bahkan anak pertama saya sebelumnya sakit-sakitan dan pernah didiagnosa flek serta ispa, setelah mengkonsumsi walad honey sejak usia 6 bulan, alhamdulillah daya tahan tubuhnya kuat. Terakhir berkunjung ke dokter dan menjalani rawat inap yaitu saat dia kena ISPA... sampe sekarang alhamdulillah belum ke dokter atau rumah sakit lagi....
Jadi keputusan ada di tangan ibu/bapak sebagai orang tua, karena orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya....
sumber : pondokibu.com - ditambah oleh admin tanpa merubah maksud dari artikel
1 komentar:
nice info gan, bagus sekali artikelnya
Agen Kain Tenun
Posting Komentar